Facebook | Contact Us Copyright 2011. www.softkid.net . All Right Reserved


ORGAN REPRODUKSI BETINA

A. Organ Reproduksi Primer
Ovarium
pada sapi, ovarium berbentuk oval dan bervariasi dalam ukuran panjang, lebar dan tebal, masing-masing panjang 2 – 4 cm, lebar 4,5 – 5,2 cm dan tebal (diameter) 5 -6 cm.
Ovarium pada sapi mengandung folikel dan corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan memproduksi hormone. Hormon estrogen dihasilkan oleh folikel yang mengakibatkan terjadinya penampakan birahi dan penampakan sifat-sifat kebitanaan, sedangkan hormone progesterone dihasilkan oleh corpus luteum yang berfungsi untuk mempertahankan kebuntingan.
B. Organ Reproduksi Sekunder
1. Oviduct
Tuba fallopi pada sapi betina merupakan sepasang saluran yang berkelok-kelok dan berjalan dari ovarium ke bagian sempit dari cornua uteri. Saluran ini terletak dilipatan periceneum berasal dari lapisan lateral ligament besar.
panjang oviduct mencapai 20-30 cm dan diameternya 1,5-3,0 cm.
Oviduct terdiri dari 3 bagian yaitu infundibullum, ampulla dan isthmus. Infundibullum berbentuk seperti corong yang berfungsi untuk menagkap ovum yang telah di ovulasikan dan ampilla merupakan tempat terjadinya fertilisasi yang tempat terjadi pertemuan antara ampulla dengan isthmus (ampulla isthmus junction).
Saluran oviduct berfungsi sebagai tempat fertilisasi menerima sel telur yang telah di ovulasikan, menerima sperma menyalurkan ovarium yang telah dibuahi kedalam uterus yang sebagai kapasitasi spermatozoa atau proses pendewasaan spermatozoa hingga mampu membuahi telur. Di bagian pertemuan oviduct dengan uterus di dapatkan kontaksi yang disebut Utero-Tuba-Junction (UTJ) yang berfungsi untuk menyelesaikan sperma yang akan masuk ke tuba fallopi yang berasal dari uterus.
Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan brkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium

2. Uterus
cornua uteri berukuran panjang 20-40 cm dengan diameter 5-8 cm dalam keadaan normal. Dan pada corpus uteri, ukuran panjang termasuk normal sedangkan diameternya tidak normal. Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan embrio, tempat pembentukan plasenta, tempat perkembangan fetus sampai lahir dan tempat menghasilkan hormone prostaglandin yang dihasilkan oleh endometrium uteri yang berfungsi untuk melisiskan corpus luteum. Uterus juga merupakan jalan yang dilewati oleh spermatozoa menuju tuba fallopi.


3. Cerviks
Cerviks berfungsi sebagai penutup uterus pada saat terjadi kebuntingan agar benda asing atau bakteri tidak dapat masuk ke uterus. Selain itu serviks juga berfungsi sebagai jalan yang dilewati spermatozoa.
4. Vagina
Vagina merupakan pemhubung antara vulva dan cerviks yang terbagi atas vestibullum yaitu ke sebelah luar yang berhubungan dengan vulca dan portio vaginalis cervicis yaitu bagian ke sebelah cerviks, vagina merupakan orga yang berdinding tipis, tetapi lentur dan sangat kuat. Vagina berfungsi sebagai tempat masuknya penis sapi jantan dan tempat penampungan sementara air mani, juga merupakan jalan keluar bagi anak sapi pada waktu dilahirkan.
C. Organ Kelamin Luar
1. Vulva
Vulva merupakan bagian eksternal dari organ reproduksi betina yang terentang dari vagina sampai ke bagian luar dan terletak di bawah anus. Vulva adalah alat kelamin yang mempunyai panjang 12 cm yang berfungsi pada saat terjadi perkawinan secara alamiah yaitu dilewati penis untuk kealat reproduksi betina dan dilewati anak sapi saat dilahirkanPertemuan antara vagina dan vulva ditandai dengan orifis uretral eksternal. Vestibulum vagina merupakan bagian tubular dari saluran reproduksi antara labia dan labia vulva. Pada saat ternak birahi vulva akan berwarna merah carah
2. Clitoris
Tepat pada sebelah dalam tempat pertemuan bawah bibir vulva terdapat tenunan erektil yang disebut dengan clitoris. Clitoris berfungsi sama dengan penis pada jantan yaitu sebagai alat kopulasi. Clitoris ini tidak nampak dari luar dan mempunyai persamaan dengan penis hewan jantan. clitoris merupakan tempat masuknya penis pada waktu terjadi perkawinan alamiah Pada saat kontraksi otot spinchter pada vestibulum dan vulva yang disebut kerlingan chlitoris. pada kontraksi spinchter pada vestibulum dan vulva mengangkat clitoris dan menonjol keluar diantara bibir vulva. Kajadian ini disebut kerlingan clitoris yang sering dan jelas terlihat pada waktu birahi.

Artikel Terkait:


Related Articles



0 Response to "ORGAN REPRODUKSI BETINA"

Posting Komentar