Metode Pemeliharaan dan Penggemukan Sapi Potong (Sapi Bali)
Penggemukan sapi dengan sistem kereman dilakukan dengan cara menempatkan sapi-sapi dalam kandang secara terus-menerus selama beberapa bulan. Sistem ini tidak begitu berbeda dengan penggemukan sapi dengan sistem dry lot, kecuali tingkatnya yang masih sangat sederhana Pemberian pakan dan air minum dilakukan dalam kandang yang sederhana selama berlangsungnya proses penggemukan. Pakan yang diberikan terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan perbandinganyang tergantung pada ketersediaan pakan hijauan dan konsentrat (Siregar, 2007).
Siregar (2006), bahwa penggemukan sapi dengan metode kareman hanya terdapat di Indonesia, dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
a. Bakalan sapi untuk penggemukan cukup tersedia dan relatif mudah diperoleh
b. Ketersediaan hijauan, termasuk limbah pertanian/industri pertanian cukup potensial dan tersedia sepanjang tahun.
c. Ketersediaan hasil ikutan industri pertanian seperti ampas tahu, ampas brem, ampas nenas, kulit kedelai atau kacang hijau dan lain sebagainya cukup potensial dang tersedia sepanjang tahun.
d. Kotoran sapi berupa pupuk kandang sangat diperlukan untuk pemupukan.
e. Pada umumnya sapi bakalan yang digunakan untuk penggemukan adalah sapi-sapi jantan yang telah berumur 1-2 tahun dalam kondisi yang kurus dengan.
f. Kontrol terhadap kesehatan ternak lebih mudah ditangani karena mobilisasi ternak yang berada dalam satu atap dan mengurangi resiko tertulanya penyakit seperti pada metode penggembalaan.
g. Lama penggemukan termasuk singkat (short fattenig) yang berkisar 3 – 6 bulan.
Artikel Terkait:
0 Response to "Metode Pemeliharaan dan Penggemukan Sapi Potong (Sapi Bali)"
Posting Komentar